Laman

Rabu, 30 Mei 2012

Memilih DSOG yang Tepat

Ada nggak sih diantara bunda atau calon bunda yang pernah merasa salah memilih DSOg? Mungkin cara ngomongnya yang jutek, atau ketemu dokter kandungan yang suka nakut-nakutin?

Saya pernah.

Pengalaman saya malah lebih mengerikan. Selain ditakut-takuti, janin saya juga divonis tidak berkembang.

Kehamilan Pertamaku
Setelah sebulan penuh tidak dapat haid, saya mulai yakin kalau saya hamil. Meskipun test pack tidak menunjukkan dua garis tapi keterlambatan haid saya yang tidak biasanya ini merupakan sebuah pertanda. Maka saya memutuskan ke dokter spesialis kandungan.

Namun ketika itu saya bingung dokter mana yang akan saya kunjungi. Nanya kesana-kesini jawabannya tidak memuaskan. Rata-rata rekan kerja saya ibu-ibu yang anaknya sudah besar, terlebih tidak ada kawan hamil. Akhirnya saya membuat list rumah sakit di kota tempat tinggal saya. Kemudian terpilihlah salah satu rumah sakit yang menurut saya cukup terkenal karena di mana-mana ada.

Mentalku Down
Hari minggu dokternya tidak piket akhirnya hari Senin saya pilih untuk kunjungan pertama saya. Setelah cukup lama menunggu akhirnya tibalah giliran saya. Masuk ke ruangan saya disapa ramah oleh sang dokter.

" Selamat sore bu" sapanya ramah
" Selamat sore dok"
" Lho suaminya mana?" tanyanya
" Suami saya jauh dok di Riau" kataku yang waktu itu masih tinggal di Kalimantan Timur.
" Ini kehamilan yang pertama ya bu?"
" Iya dok"
" waduh padahal kalau baru hamil pertama harus ditemani suami lho" katanya.

Wah iya juga ya kata saya dalam hati, padahal sebelumnya saya tidak pernah kepikiran kalau hamil harus ditunggui suami. Toh saya nggak ngidam. Saya juga tidak punya riwayat penyakit menetap. Jadi apa yang mesti saya khawatirkan?

Setelah itu saya di USG dan alhamdulillah janinnya ada, umurnya sekitar 4 minggu 5 hari.Senang tapi agak takut juga, saya takut kehamilan ini tidak berhasil. Belum lagi minggu depannya saya harus dinas luar menggunakan transportasi udara. Maka sebelum keluar ruangan saya mencoba berkonsultasi.

" Oya dok boleh saya naik pesawat? "
" Mau kemana bu?"
" Saya ada dinas luar minggu depan."
" Sebaiknya tidak usah bu, ini juga janinnya harus saya periksa lagi sekitar 2 minggu ke depan kalau Ibu bisa, saya bikinkan surat sakit aja ya." katanya.

Aku menurut. Namanya juga orang awam kalau ketemu sama yang ahli ya harus nurut dong. Tapi kata-kata hamil pertama harus ditunggui suami membuatku kepikiran juga, dan ketakutanku dengan kegagalan kehamilan ini semakin besar.

Flek Darah
Rupanya tugas tak dapat ditunda. Saya harus tetap pergi naik pesawat. Dan untungnya setelah searching di google saya menemukan bahwa orang hamil aman aja tuh bepergian naik pesawat. Artikelnya bisa dibaca di sini. Dan akhirnya dengan mantap saya berangkat.

Tiga hari kemudian saya pulang. Alhmadulillah tidak terjadi gangguan pada kehamilan saya. Namun rupanya cobaan tidak berhenti sampai disitu. Motor saya hari itu mogok saya coba 'engkol' berulang kali tapi tidak bisa juga, padahal bensin masih full. Saya telepon teman kantor untuk minta tolong rupanya businya yang bermasalah. Setelah di'operasi' oleh teman saya tersebut motor saya bisa normal kembali. Tapi apa yang terjadi setelahnya?

Saya mengalami flek darah yang lumayan banyak. Saya tidak menyebutnya pendarahan karena tidak ada darah segar yang mengalir. Pengen tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi saya sudah alergi sama dokter kandungan yang pertama saya kunjungi. Akhirnya saya mencari alternatif rumah sakit dan ketemulah RSIA.

Divonis Janin Tidak Berkembang
Rupanya dokter di RSIA sedang keluar kota. Mencari di rumah sakit lain lagi rasanya lebih ribet. Akhirnya saya kembali ke dokter pertama.

Hampir saja dokternya pulang ketika saya datang. Belum ketemu rekam medik saya, saya sudah disuruh masuk. Dengan ramah dokter itu menyapa saya lagi.

" Ada keluhan ibu?"
" Dok saya mengalami flek"
" OK kita periksa ya."

Ketika periksa inilah saya terkejut, kantong hamil saya tidak nampak lagi.

Dokter itu mengatakan bahwa janin saya tidak berkembang. Sebagai bukti adalah ketika di USG kantong hamil saya tidak nampak. Saya mencoba berkeras bahwa janin saya masih bisa dipertahankan dan tiba-tiba dokter itu berkata dengan amat kasarnya bahwa janin tidak berkembang akan menyebabkan bayi lahir cacat dan menyarankan saya minum obat pelancar haid. Saya mencoba minta obat penguat tapi ditolaknya, percuma katanya. Kemudian saya minta surat izin untuk istirahat tidak diberinya juga katanya semakin banyak aktivitas akan mempercepat turunnya janin.

Jujur saya lemas mendengar perkataan dokter itu. Tapi entah mengapa saya tidak terlalu sedih dan masih merasa yakin bahwa janin saya masih bisa terus bertahan.

Second Opinion
Pada mulanya saya tidak menginginkan second opinion, takut hal sama akan terjadi. Tapi teman-teman menyemangati untuk mencari dokter baru supaya hati lebih lega. Saya menurut, akhirnya saya ke tempat seorang dokter yang direkomendasikan oleh kawan kos saya.

Tibalah ke tempat praktek dokter kedua. antrian cukup banyak.Dan tiba-tiba harapan saya terbit ketika membaca peringatan di ruang tunggu. Isinya kira-kira seperti ini:
Bagi yang usia kehamilannya baru trimester pertama harap minum air banyak-banyak dan menahan kencing
Lho saya tadi tidak begitu di dokter pertama, kata saya dalam hati. Hingga akhirnya saya menahan kencing tak terperi setelah menghabiskan 500 ml air. Dan tibalah giliran saya.

Bahagianya saya ketika di USG kantong hamil saya nampak. 6 minggu 5 hari. Kemudian saya ceritakan pengalaman yang baru saja saya alami, saya tunjukkan hasil USG saya, dan tanpa diduga dokter tersebut berkata:
" Wah hasil apa ini, ini tidak bisa disimpulkan apa-apa, gelap, kosong." katanya

Lega hati saya saat itu, dan saat saya mempost tulisan ini anak saya telah berusia hampir 5 bulan.

Nah untuk para bunda/calon bunda saya copaskan tips memilih Dokter Kandungan yang tepat dari sini

Kiat Memilih Dokter Kandungan
Diambil dari situs: beingmom.org

Kriteria apa yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dokter spesialis kandungan ?
1. Sikap dan pandangan dokter mengenai beberapa hal mendasar dalam proses prakonsepsi, kehamilan dan kelahiran, seperti pemilihan alat KB, TORCH, jenis USG, operasi caesar, VBAC, episiotomi, epidural dan lain-lain
Pengetahuan dan kekinian informasi yang dimiliki dokter
2. Komunikatif / tidaknya dalam memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan
3. Responsif / tidaknya dalam menanggapi keinginan, kebutuhan, keluhan atau hal lain yang dianggap penting oleh pasien
4. Bersedia / tidaknya dokter dihubungi dalam keadaan emergency

Bagaimana cara untuk mengetahui seberapa jauh support dokter dalam keadaan emergency ?

-Tanyakan pada dokter mengenai kebijakannya dalam hal ini. Ada beberapa dokter yang bersedia memberikan nomor HP yang dapat dihubungi. Bila tidak memungkinkan, hubungi petugas atau suster penerima pendaftaran praktek dokter tersebut.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan :

1.Untuk ibu yang memiliki riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi, epilepsi, jantung, diabetes atau komplikasi lainnya yang memerlukan perhatian khusus, tanyakan bagaimana pengalaman  dokter dalam menangani pasien dengan kasus yang serupa. Pertimbangkan untuk memilih dokter kandungan dengan sub spesialisasi perinatologi.

2. Jarak tempat praktek dokter dengan rumah atau kantor Apa yang dapat saya lakukan bila saya tidak merasa sepenuhnya puas dengan dokter kandungan pilihan saya ?

3. Sebelum pindah ke dokter kandungan lain, bicarakan hal-hal yang dianggap tidak memuaskan dengan dokter. Bila masalah ini tidak dapat dipecahkan, atau dokter tidak mengindahkan keluhan dan kekhawatiran anda misalnya, jangan ragu untuk pindah ke dokter kandungan lain. Sangatlah penting untuk menemukan dokter kandungan yang sesuai bagi anda karena proses kehamilan dan persalinan – selain menyenangkan – juga dapat menyebabkan stress.

Sumber : http://www.babycenter.com

2 komentar:

  1. Mba wida, boleh minta kontaknya? Aku butuh bertanya banyak. Kemarin dr bilang janinku berkembang lambat. dr yg kedua dr mana ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mbak maaf ya baru balas, aku dikira janin gak berkembang karena gak nahan pipis waktu di usg jadinya kantong kehamilannya nggak kelihatan. saya waktu hamil tinggal di samarinda pertama periksa di RSI Samarinda karena kurang sreg sama dokternya yang selalu nakut-nakutin saya pindah ke apotek kimia farma yang ada dsog nya kebetulan disitu juga ramai. gimana kehamilannya sekarang mbak? ini kontak WA saya 087893791150

      Hapus