Laman

Selasa, 25 Desember 2012

Beda Campak, Campak Jerman dan Roseola

Beberapa waktu lalu si kecil demam tinggi tiba-tiba. Sore setelah makan badannya demam, karena waspada DBD saya langsung bawa ikhsan ke dokter keluarga. Dokter bilang ikhsan demam karena batuk, iya sih ikhsan memang lagi batuk tapi dia batuk sebelum demam jadi agak nggak yakin juga sih ihksan demam karena batuk.

Dua hari demam ihksan belum turun juga. Rewelnya makin menjadi, tidak mau turun ke lantai maunya digendong terus. Akhirnya sore itu saya bawa kembali ikhsan ke dokter. Terus sama dokternya dikasih obat penurun demam yang dimasukkan lewat anus. Duh kasihan anakku makin menangis meraung-raung. Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan cek darah karena demam ikhsan tak kunjung turun. Waktu diperiksa memang tidak ada bintik merah di kulit ikhsan tapi karena tetangga sebelah barusan terkena DBD saya agak khawatir juga, tapi untuk cek darah saya masih berat.



Malam hari kira-kira pukul sepuluh malam ikhsan menangis. Saya periksa suhu badannya tinggi 40 derajat celcius. Masya Allah sudah malam kemana saya harus membawa ihksan cek darah. Akhirnya setelah minta tolong kepada saudara yang bekerja di RSUD ikhsan bisa cek darah disana.Alhamdulillah semua negatif. Tapi saya masih penasaran apa penyakit ikhsan ini?

Setelah demam tinggi malam itu suhu tubuh ikhsan berangsur normal namun mulai muncul bercak kemerahan dikulitnya. Yang tidak jeli mungkin tidak nampak bahwa timbul ruam merah seperti campak di tubuh ikhsan karena kulitnya hitam, dan setelah dua minggu ikhsan sakit akhirnya dia sembuh, sehat bahkan tidak batuk lagi.

Waktu itu saya juga sempatkan googling untuk mencari tahu penyakit ikhsan. Demam tinggi awalnya karena batuk aja, kemudian dikira DBD, kalau typus kayaknya nggak deh karena demamnya gak naik turun. Akhirnya banyak jawaban yang mengarah ke campak, yang kadang bikin saya merinding. Tapi setelah banyak-banyak baca saya baru tahu bahwa ikhsan terkena roseola. Lalu apa bedanya campak dengan roseola, dan apa pula yang namanya campak jerman?

Campak
Campak disebut juga rubeola yang disebabkan oleh paramiksovirus. Penyakit ini paling berbahaya dibandingkan dengan roseola dan rubela (campak jerman). Hal ini dikarenakan komplikasi yang terjadi saat penyakit ini menyerang. Komplikasi yang umum terjadi antara lain:
1.radang telinga yang disebabkan oleh bakteri.
2.bronkhitis, laryngitis, atau croup (batuk menggonggong).
3.pneumonia atau radang paru-paru.
4.radang otak (encephalitis).
5.kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan.
6.masalah pada kehamilan, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Komplikasi yang berakibat fatal biasanya radang paru-paru dan radang otak.

Gejala mulai timbul setelah 7-14 hari terinfeksi berupa:
  1.  Panas / demam tinggi bertahap (38-40 derajat celcius)
  2. Hidung berair dan sedikit batuk
  3. Mata berair dan radang mata (conjuctivitis), termasuk photo phobia (silau bila melihat cahaya).
  4. Muncul bercak putih-abu di dalam mulut (pipi bagian dalam), yang dinamakan Koplik Spots atau bercak koplik.
  5. Pada saat demam memuncak, ruam merah-merah mulai muncul. Mula-mula di daerah muka, disekitar garis rambut dan belakang telinga. Kemudian menyebar ke dada dan punggung. Lalu berlanjut ke paha dan kaki. Ruam ini mungkin agak-agak gatal pada beberapa anak.
  6. Ruam bisa berbentuk timbul maupun datar.
  7. Banyak atau sedikitnya ruam juga menandai berat ringannya campak. Makin banyak dan penuh ruamnya di sekujur tubuh, makin berat juga penyakitnya.
  8. Ketika demam mulai menurun, bintik merah juga berangsur menghilang sesuai urutan timbulnya.
Pencegahan & Penanganan:
  1. Berikan imunisasi campak pada usia 9 bulan, karena pada usia ini kekebalan tubuh atas campak yang dibawa dari lahir sudah menurun.
  2. Bila tidak memberikan imunisasi campak pada usia 9 bulan, berikan MMR pada usia 12 bulan.
  3. Karantina penderita supaya tidak menulari orang lain, selama selang waktu 4 hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
  4. Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5C dan anak gelisah atau rewel.
  5. Waspada kejang demam pada anak yang berbakat kejang.
  6. Berikan banyak cairan. Bisa minuman, ato makanan berkuah banyak.
  7. Uapi ruangan/kamar untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
  8. Bila sakit mata dan silau, redupkan lampu, kurangi menonton TV dan komputer.
  9. Bila terjadi komplikasi bakteri, akan diresepkan antibiotik oleh dokter.
Campak Jerman
Campak Jerman disebut juga dengan rubela disebabkan oleha virus dan gejala mulai muncul setelah 14-21 tertular. Pada anak-anak campak jerman tidak memerlukan penanganan yang khusus karena demamnya cenderung ringan dan ruam yang ditimbulkan tidak terlalu berat seperti campak dan tidak terlalu menular. Tapi pada wanita hamil campak jerman dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan atau keguguran.

Gejala penyakit ini antara lain:
  1. Pembengkakan pada kelenjar getah bening
  2. Demam yang tidak begitu tinggi (38 derajad celcius)
  3. Mata terasa nyeri
  4. Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
  5. Kulit kering.
  6. Sakit pada persendian.
  7. Sakit kepala.
  8. Hilang nafsu makan.
Pencegahan dan Penanganan:
  1. Imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. 
  2. Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.
  3. Berikan paracetamol untuk meredakan panas

     
Roseola
Penyakit ini desebabkan oleh virus herpes 6 dan 7. Kebanyakan diderita oleh anak usia 6-24 bulan. Masa inkubasi biasanya 5-15 hari. Gejalanya antara lain:
  1. Demam tinggi 38-40 derajad celcius, kadang disertai kejang karena tingginya demam. 
  2. Ruam muncul pada saat demam mulai menurun biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga dua hari.
  3. Pada beberapa anak demam didahului atau bersamaan dengan sakit tenggorokan, hidung berair atau batuk.
Penanganan:
  1. Berikan obat penurun panas atau kompres dengan air hangat
  2. Sediakan obat kejang jika bayi memiliki bakat kejang
  3. Berikan banyak cairan (selain untuk menghindari juga memabantu menurunkan panas.
Ketiga penyakit diatas disebabkan oleh infeksi virus, jadi yang dibutuhkan adalah peningkatan daya tahan tubuh anak. Antibiotik tidak akan membantu untuk menyembuhkan ketiga penyakit tersebut.

Semoga bermanfaat

Sumber:
1. wikipedia.com
2. mediastore.com
3. ayahbunda.co.id
4. mommiesdaily.com

8 komentar:

  1. Sangat membantu momy.... makasih infonya

    BalasHapus
  2. Sangat membantu momy.... makasih infonya

    BalasHapus
  3. Sangat membantu momy.... makasih infonya

    BalasHapus
  4. Sangat membantu momy.... makasih infonya

    BalasHapus
  5. Sangat membantu momy.... makasih infonya

    BalasHapus
  6. setiap ibu pasti cemas kalo anaknya demam, kalo tau cara penangannya seperti ini, bisa sedikit mengurangi kecemasan ibu ya..

    BalasHapus